Melangkah lebih jauh untuk melupakan jejak tentang kamu, lebih dari sakit yang aku rasakan. Kepiluan serta hambar yang membuat aku semakin terpuruk. Bercerita tentang kamu, dan aku yang dahulu pernah bersama merekam cerita indah yang tak akan habis dalam waktu hitungan jam. Bahkan hari tak mampu mengukur seberapa banyak waktu yang kita habiskan untuk tertawa dan bercerita. Ribuan bahkan jutaan rangkaian kata siap kutuliskan dalam carikan kertas putih yang juga siap dikotori oleh tinta berbagai warna untuk kamu.
Berlari cepat untuk sembunyi dari nyata adalah hal terkonyol dan terlalu pengecut untuk kulakukan. Egoku terlalu tinggi untuk selalu berharap agar kamu berada di sini, di samping aku dan selalu bercerita banyak hal, tersenyum dan bahkan bersedih bersama.
Atau melupakan akan lebih mudah?
Bukankan jauh darimu sudah cukup sulit?
Mungkin melupakan semua tentang kamu dan aku butuh waktu yang tak dapat ditentukan oleh waktu.
Lekat aku mentap lembar demi lembar buku yang berisikan memori tentang kamu. Bukan. Itu bukan sebuah buku. Hanya sebuah ingatan yang terekam dalam otak dan tak berhenti memutarkan semua tentang kamu. Bulan demi bulan berganti tanpa ada kabar dari kamu, merupakan rasa dalam hati yang tak mampu kujelaskan.
Bukankah kamu yang mengusap air mata dan menguatkan aku? Dahulu.
Bukankah kamu yang selalu membuat aku tersenyum dan memmbuang luka? Dahulu.
Kini, bukan lagi Dahulu. Kini adalah Sekarang.
Waktu, hari, bulan, akan tetap berjalan dan berganti tanpa henti. Walau kamu adalah mimpi buruk yang kini hadir dalam nyata aku. Bahkan menyisakan rasa pilu yang teramat dalam. Akan aku coba untuk tetap berjalan dalam rindu dan setiap memori, membiarkannya tersimpan rapi dengan setiap bagian yang selaras.
Berlari cepat untuk sembunyi dari nyata adalah hal terkonyol dan terlalu pengecut untuk kulakukan. Egoku terlalu tinggi untuk selalu berharap agar kamu berada di sini, di samping aku dan selalu bercerita banyak hal, tersenyum dan bahkan bersedih bersama.
Atau melupakan akan lebih mudah?
Bukankan jauh darimu sudah cukup sulit?
Mungkin melupakan semua tentang kamu dan aku butuh waktu yang tak dapat ditentukan oleh waktu.
Bukankah kamu yang selalu membuat aku tersenyum dan memmbuang luka? Dahulu.
Kini, bukan lagi Dahulu. Kini adalah Sekarang.
Waktu, hari, bulan, akan tetap berjalan dan berganti tanpa henti. Walau kamu adalah mimpi buruk yang kini hadir dalam nyata aku. Bahkan menyisakan rasa pilu yang teramat dalam. Akan aku coba untuk tetap berjalan dalam rindu dan setiap memori, membiarkannya tersimpan rapi dengan setiap bagian yang selaras.
Komentar
Posting Komentar