Hakikat
dalam kamus bahasa indonesia adalah intisari atau dasar. Selain itu, hakikat
juga memiliki arti sebagai kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya.
Sedangakan manusia adalah makhluk
ciptaan tuhan yang lebih sempurna di bandingkan hewan atau tumbuhan.
Sehingga
arti hakikat manusia itu adalah :
Hakikat manusia adalah hal –
hal yang berkaitan mutlak dalam kehidupan manusia dan merupakan hal-hal yang
secara pasti akan terjadi secara historis. Hakekat manusia itu sendiri adalah
suatu sejarah, maka hakekat manusia itu sendiri hanya dapat dilihat dalam
sejarah perjalanan manusia itu sendiri.
Sehingga dapat pula diartikan bahwa hakikat manusia itu sendiri adalah sesuatu yang pasti ada dalam kehidupan manusia.
Sehingga dapat pula diartikan bahwa hakikat manusia itu sendiri adalah sesuatu yang pasti ada dalam kehidupan manusia.
Hakikat
manusia itu sendiri adalah :
> Makhluk
ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
> Makhluk
ciptaan tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
> Makhluk
biokultural.
> Makhluk
ciptaan tuhan yang terikat dengan lingkungan teknologi mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Refleksi hakikat manusia dalam aksara jawa yang terdiri atas 20 aksara antara lain HO, NO, CO, RO, KO, DO, TO, SO, WO, LO, PO, DHO, JO, YO, NYO, MO, GO, BO, THO, NGO. Aksara Jawa memiliki makna dari pemahama sebagai berikut :
Jadi dapat disimpulkan bahwa hakikat manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan yang paling sempurna yang memiliki dasar dan kewajiban dalam hidupnya.
Hubungan antara hakikat manusia dengan kebudayaan :
Dilihat dari keterkaitan antara hakikat mausia dengan kebudayaan itu sangat erat kaitannya. Setiap kebudayaan berbeda-beda sehingga hakikatnya pun memiliki perbedaan. Semisal, seorang kepala suku yang membuat sebuah peraturan yang harus dilakukan dan tidak boleh dilanggar dan harus ditaati oleh seluruh pengikutnya. Sebuah kepatuhaan terhadap suatu tata aturan merupakan sebuah kebuadayaan. Sehingga hakikat manusia untuk membuat dan menaati sebuah peraturan tidak terlebas dari sebuah kebudayaan.
Refleksi hakikat manusia dalam aksara jawa yang terdiri atas 20 aksara antara lain HO, NO, CO, RO, KO, DO, TO, SO, WO, LO, PO, DHO, JO, YO, NYO, MO, GO, BO, THO, NGO. Aksara Jawa memiliki makna dari pemahama sebagai berikut :
a HO
NO CO RO KO memiliki arti adanya utusan tuhan.
DO TO SO WO LO memiliki arti tidak bisa diingkari bahwa semua sudah menjadi kodrat tuhan.
PO DHO JO YO NYO memiliki arti tuhan menciptakan sesuatu di dunia dengan prtimbangan dan berpasag-pasangan.
DO TO SO WO LO memiliki arti tidak bisa diingkari bahwa semua sudah menjadi kodrat tuhan.
PO DHO JO YO NYO memiliki arti tuhan menciptakan sesuatu di dunia dengan prtimbangan dan berpasag-pasangan.
d MO
GO BO THO NGO memiliki arti manusia memiliki dosa, lupa, kesalahan, kesialan
dan mati.
Menurut
ajaran islam hakikat manusia dapat di artikan sebagai berikut :
1 Manusia : makhluk yang diciptakan dari tanah
sebagai mana yang telah dilampirkan dalam Al-Qur’an.
2 Hakikat : tuntutan atau prilaku yang
seharusnya dilakukan oleh manusia itu sendiri.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hakikat manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan yang paling sempurna yang memiliki dasar dan kewajiban dalam hidupnya.
Kebudayaan berasal dari bahasa sansakerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang berkaitan dengan
manusia. Dalam bahasa inggris yang disebut culture yang berasal dari colore
yang artinya pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian. Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan manusia, berikut pendapat dari berbagai ilmuwan
:
· Melville J. Herskovits dan Broinslaw
Malinowski : segala sesuatu yang ada di masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
masyarakat itu sendiri.
· Andreas Eppink : kebudayaan mengandung
seluruh nilai dan norma sosial serta segala pernyataan intelektual yang menjadi
ciri khas suatu masyarakat
· Edward Burnett Tylor : keseluruhan yang kompleks, yang
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
lainnya yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
·
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi :
sarana hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Dapat
disimpulkan bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang berada di lingkungan
masyarakat yang mengandung nilai dan moral yang didalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian yang menjadikan masyarakat tersebut lebih
intelektual dalam menghasilkan suatu karya, rasa ataupun cipta. 3
wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya :
> Kompleks
gagasan, konsep dan pikiran manusia
Wujud
ini disebut dengan sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan
berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya.
> Kompleks aktifitas
> Kompleks aktifitas
Wujud
ini disebut sistem sosial, sifatnya konkret, dapat diamati.
> Wujud sebagai benda
> Wujud sebagai benda
Wujud
ini disebut kebudayaan fisik, kerupakan aktivitas masyarakan yang tidak lepas
dari peralatan untuk membuat suatu hasil karya yang tidak bergerah hingga hasil
karya yag dapat bergerak
Hakikat
manusia terhadap kebudayaan :
i. Hakikat hidup manusia : hakikat hidup
untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem.
ii. Hakikat karya manusia : setiap
kebudayaan hakikatnya berbeda-beda untuk hidup kedudukan, gerak hidup untuk
menambah karya.
iii. Hakikat waktu manusia : hakikat waktu
untuk kebudayaan berbeda, masa lalu atau masa kini.
iv. Hakikat alam manusia :ada kebudayaan
yanng menganggap manusia harus mengeksploitasi alam ada juga yang harus menyatu
dengan alam.
Hakikat hubungan dengan manusia : mementingkan hubungan antar manusia baik secara vertikal maupun horizontal.
Hakikat hubungan dengan manusia : mementingkan hubungan antar manusia baik secara vertikal maupun horizontal.
Hubungan antara hakikat manusia dengan kebudayaan :
Hakikatnya manusia adalah
sebagai pelaku suatu kebudayaan, dan kebudayaan adalah suatu objek yang
dilaksanakan oleh manusia dan keduanya menjadi satu kesatuan.
Pengertian dialektis yaitu
hubungan antara manusia dengan kebudayaan setara dengan hubungan antara manusia
dengan masyarakat yang saling terkait antara satu dengan yang lain. Tiga tahap
dalam proses dialektis :
Ø Eksternalisasi
: proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
Ø Obyektivasi
: proses dimana masyarakat menjadi realitas obeyektif, yaitu suatu kenyataan
yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
Ø Internalisasi
: proses dimana manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dapat
hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yag dibentuk oleh
masyarakat.
Contoh
hubungan manusia dengan kebudayaan :
Dilihat dari keterkaitan antara hakikat mausia dengan kebudayaan itu sangat erat kaitannya. Setiap kebudayaan berbeda-beda sehingga hakikatnya pun memiliki perbedaan. Semisal, seorang kepala suku yang membuat sebuah peraturan yang harus dilakukan dan tidak boleh dilanggar dan harus ditaati oleh seluruh pengikutnya. Sebuah kepatuhaan terhadap suatu tata aturan merupakan sebuah kebuadayaan. Sehingga hakikat manusia untuk membuat dan menaati sebuah peraturan tidak terlebas dari sebuah kebudayaan.
Problematika
kebudayaan terhadap hakikat manusia :
Seiring berjalannya waktu
kebudayaan memiliki perubahan atau perkembangan sehingga terjadi problematika
terhadap kebudayaan itu sendiri, saat ini terlalu banyaknya budaya barat yang
masuk kedalam budaya timur yang mempengaruhi kebudayaan di daerah timur.
Seperti Indonesia, Malaysia, India dan masih banyak lagi negara-negara timur
yang terpengaruh oleh budaya barat. Semakin banyaknya manusia yang meninggalkan
kebudayaannya dengan alasan budaya merupakan suatu hal yang kuno atau sudah
tertinggal zaman sehingga malu atau enggan untuk kembali merambah kebudayaannya
sendiri. Efek dari perkembagan zaman terhadap kebudayaan tidaklah sedikit
dengan adanya pakaian budaya barat yang masuk ke negara yang berbudaya timur sehingga semakin
mempengaruhi kebudayaan timur itu sendiri.
Tanggapan :
Kurangnya kesadaran manusia
terhadap hakikatnya untuk menjaga kebudayaannya menjadikan perubahan kebudayaan
yang signifikan, seharusnya sebagai manusia yang berbudaya dapat menjaga kebudayaannya
itu. Dengan berbagai cara :
i.
Memfilter kebudayaan-kebudayaan asing
yang masuk kedalam budaya pribumi.
ii.
Lebih mencintai kebudayaan pribumi
iii.
Menjaga serta melestarikan kabudayaan
pribumi
iv.
Jangan malu untuk mengeksploitasi
kebudayaan pribumi
Dengan begitu akan tercipta
kelestarian suatu budaya yang menjadikan ciri khas suatu daerah atau kebangsaan
suatu negara.
http://www.ubaya.ac.id/2013/content/articles_detail/54/refleksi-hakikatmanusia-berdasarkan-aksara-jawa.html
http://nie07independent.wordpress.com/hakikat-manusia/
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_12.html
karinarisaf.blogspot.com/2011/05/kebudayaan.html?m
Komentar
Posting Komentar